Beberapa hari yang lalu saya pergi ke sebuah klinik di dekat rumah untuk memeriksakan mata saya yang sakit sudah dua hari.
Karena menurut saya mata adalah bagian yang sangat penting dalam diri saya, maka saya segera memeriksakan supaya tahu kepastian ada apa dengan mata saya.
Dalam pemeriksaan, Dokter Umum di Klinik itu hanya meminta saya melihat ke atas, bawah, samping kiri dan kanan sambil di senter hingga akhirnya dokter menemukan keanehan yang terdapat di mata kiri saya ini.
Dokter mengatakan bahwa bagian atas di sudut dalam mata saya terdapat memar sehingga menjadi sakit. Hal ini disebabkan karena adanya tekanan pada area itu, karna ke tekan. Saya sama sekali tidak ingat kapan saya menekannya hingga bisa sakit seperti itu. Tapi sehari setelah malam dimana sakitnya muncul, saya merasa sangat kesakitan dan menekan bagian yang sakit, mungkin itu penyebabnya. Namun saya tidak tahu mengapa malam itu bisa sakit padahal belum ditekan.
Awalnya saya mengira karena cairan kimia yang ada pada Cat Rambut yang saya pakai, karna di hari sakitnya muncul, siangnya saya sedang menyemir sendiri rambut saya dan memang mata kiri saya sempat kecipratan sedikit dengan cairan tersebut, namun dengan segera langsung saya cuci.
Akhirnya dokter menuliskan resep obat minum untuk mengurangi rasa sakit dan vitamin, serta obat tetes mata untuk antibiotik. Saya yang menginginkan mata segera sehat kembali mengiyakan saja. Hehe.
Menunggu beberapa lama untuk obat yang sudah ditulis dokter, akhirnya diberikan 3 macam obat tersebut.
Pegawai apotik yang berada di dalam klinik tersebut pun hanya menyebutkan cara konsumsi obat dan pemakaian obat tetes, TAPI....
Tidak menyebutkan TETES DI MATA atau TELINGA.
Saya ingin segera pulang, sehingga tidak memperhatikan dengan teliti bagian tulisan yang ditempel di obat tetes tersebut. Hanya melihat bagian 2x sehari 1 tetes.
Menghabiskan hingga 210.000 rupiah untuk pengobatan sebentar itu. Saya tidak peduli dengan berapa biaya yang harus dikeluarkan kalau memang bisa mengembalikan mata saya sehat kembali seperti semula. Sepulang dari klinik saya langsung meminum obat yang diberikan dan meneteskan obat tetes yang saya kira adalah obat tetes mata tersebut. Rasanya SANGAT PERIH. Mata saya bagaikan terbakar dan langsung mengeluarkan air mata, tidak bisa dibuka, didiamkan beberapa lama akhirnya bisa dibuka.
Saya tidak curiga atau memeriksa obatnya, saya pikir memang begitulah obat antibiotik. Dan saya kembali meneteskannya di malam hari. Sehari 2x 1 tetes.
Di hari ke2 saya hanya meneteskan 1x yaitu di malam hari, karena saya sibuk dengan aktifitas saya.
Dan malam ini, hari ke 3, saya meneteskan lagi-lagi hanya di malam hari, karena seharian ini saya merasa sangat pusing, mata saya tidak bisa melihat dengan benar-benar fokus, pusing dan sakit hingga ke kepala membuat saya cukup kesulitan melihat dengan jelas, namun saya tetap berusaha positif, berusaha tetap bekerja seperti biasa, tetapi hal ini sungguh sangat mengganggu saya.
Malam tiba, setelah tutup toko, mandi, dan makan, saya minum obat dan vitamin kemudian disusul dengan meneteskan kembali obat tetes yang saya kira adalah obat tetes mata. Lagi-lagi saya merasakan perih yang luar biasa, hingga saya akhirnya memutuskan untuk foto. Setelah foto mata saya yang berair karena perih, kemudian saya berpikir ingin foto juga bagian botol obat, kemudian... saya menemukan fakta yang sangat mengejutkan...
Tertulis di kertas obat tersebut..
TELINGA KIRI 2x 1 tetes.
Saya shyooookkk... lalu coba membuka bagian kertas untuk melihat botol asli dari obat tersebut. Disana saya menemukan gambar TELINGA. 😨😨😨
Sekali lagi, saya kaget. Kesal, takut, dan bingung.
Ini saya salah baca atau apa yah?
Tapi saat saya menunjukkannya kepada kakak perempuan saya, benar bahwa tulisannya telinga.
Besok saya akan pergi ke klinik itu lagi untuk menanyakan sekaligus minta pertanggungjawaban. :(