Ibu-ibu itu makhluk ajaib! Nampaknya mama-mama itu lebih sakti daripada para jin yang dulu dikerjain Roro Jonggrang. Mereka bisa bangun subuh, membereskan diri sendiri biar makin cantik. Lalu mulai memasak dan ngurusin anak-anak. Saya mesti mengakui bahwa mengurus anak ini sama sekali gak gampang. Kalau gak percaya, coba deh bapak-bapak disuruh ngurus anak sehariiiii aja. Pasti kehabisan nafas dah!
Nah, kapan tugas si ibu ini selesai? Uniknya, tugas mereka tuh gak pernah selesai. Tanpa libur dan tanpa hari Minggu, mereka terus ngurusin anaknya, sampai gede!
Dari beberapa kepusingan ibu-ibu, ada 1 hal yang suka membuat mereka bingung banget. Kebingungan ini sering membuat mereka termenung cantik di dapur. Mereka bisa melongo sampai dilalatin. 1 pertanyaan misterius yang sering menghampiri, "Hari ini masak apa yah?"
Bagi kita-kita yang tukang makan, mungkin ini pertanyaan gampang. Namun pertanyaan ini sering kali membuat mama-mama cantik ini bengong di pasar. Lalu bengong lagi di dapur. Bahkan bengongnya bisa sampai berhari-hari atau berminggu-minggu. Bayangkan nggak enaknya bengong tak berdaya berhari-hari.
Mari kita tinggalkan ibu-ibu sakti ini menikmati bengongnya sebentar lagi. Setelah bengong beberapa tahun gak apa-apa kok ditambah bengong dikit lagi, hehehehe.
Kita terbang sebentar ke seminar saya. Ke gedung yang dipenuhi ratusan atau bahkan ribuan peserta seminar. Rame dan FUN. Sering kali di seminar, para peserta seminar bengong saat saya kasih pertanyaan gampang. Mereka bisa bengong cantik menghadapi pertanyaan ini. "Anda pernah jajan / makan di luar toh? Apa Service yang paling penting bagi sebuah tempat makan? Entah itu gerobak kaki lima atau restoran mewah. Apakah kecepatan, ramah-tamah, harga, rasa, lokasi atau yang lain?"
Langsung ada yang ngotot, "Mesti bersih, pak!!!" Sebenarnya enggak juga tuh. Tetap aja ada makanan di tepi jalan atau bahkan di samping tempat pembuangan yang laris manis. Bahkan ada yang suka ngomong, "Joroknya itu yang bikin enak!! Loe bahkan mesti lihat dulu cara orang bikin tempe."
Ternyata walaupun mahal, jorok, lokasinya di tengah hutan, pelayanan lama, atau bahkan harga selangit; tetap aja beberapa makanan legendaris itu ramai. Bahkan ada ayam jamur di kota saya. Dia bisa tutup 9 bulan dalam setahun. Buka dan jualan cuma 3 bulan, namun setiap kali buka, langsung jadi trending topic #MieAyamJamurSudahBuka. Langsung ramai lagi.
Jadi apa sih resep yang membuat sebuah resto tetap laris manis? Kalau bukan kecepatan, ramah-tamah, kebersihan, dll... lalu apa?
Saya suka kembali nanya ke peserta seminar, "KFC itu sebenarnya jualan apa?" Kadang dengan muka heran, peserta seminar suka jawab, "Ya jelas ayamlah, pak!!" Sambil mikir, apa P. Ronald lagi bego sampai nanya begitu. Namun peserta yang lain bakal jawab, "Jual CD dan mainan, pak!!"
Kunci ramainya restoran ada di sini. KFC itu sebenarnya bukan jualan ayam. So many people sells chicken. Ada banyak yang jualan ayam di mana-mana. KFC itu sebenarnya jualan TEPUNG!!! Tepung KFC itu yang membuat dia laris manis ke seluruh dunia. Tepung yang rasanya KONSISTEN dan selalu sama!
Jadi itulah kunci tempat makan yang legendaris. Kuncinya adalah KONSISTENSI! Mie ayam jamur, walaupun gak buka 9 bulan, namun begitu balik, rasa enaknya selalu sama. Dari saya masih sekolah sampai sekarang, rasanya selalu sama. Itu kan yang dicari orang saat pulang kampung? Mereka berburu makanan masa kecil, karena ingin mendapatkan makanan yang rasanya persis sama! Sensasi yang dulu mereka rasakan dari kecil.
Kenapa konsistensi ini begitu penting? Karena makanan itu pasti memenuhi kebutuhan dasar manusia yang nomor 1, yaitu, "Kenyamanan / Kepastian (Comfort / Certainty)"
Makanan itu sesuatu yang membuat kita jadi nyaman. Sama seperti rumah atau pakaian. Namun satu hal tentang kenyamanan, mesti ada KEPASTIAN! Walaupun seseorang itu pembosan, namun dia pasti tetap merindukan rasa nasi putih. Kepastian rasa nasi putih yang tetap sama itu penting. Bahkan sampai tingkat airnya aja kita permasalahkan. Terlalu lembek atau kering, kita gak suka. Begitu juga dengan air. Mseti ada kepastian. Yang namanya air putih mesti sama. Bening, tidak berbau dan tidak berasa. Kalau standardnya gak sama, kita menolak.
Nah, mari kita kembali ke ibu-ibu yang dari tadi sudah lumutan karena bengong melongo. Kasihan kalau sampai karatan.
Ibu-ibu sering kali mikir, "Hari ini masak apa yah?" Itu karena mereka memikirkan tentang kebutuhan manusia yang kedua, yaitu, "Variasi." Padahal kebutuhan yang kedua ini sifatnya adalah sesekali. Bisa dengan sesekali ke restoran, atau sesekali makan yang aneh dan baru. Kita tidak mengharapkan mama-mama cantik ini tiap hari menghadirkan menu yang ajaib. Sehingga tiap kali kita makan, kita merasa gelisah dan bertanya-tanya.
Bahkan makanan yang unik ini sering kali gak memenuhi kebutuhan dasar, "KEPASTIAN" yang tadi. Habis makan menu baru, kita kadang tetap pengen makan sesuatu yang kita sudah tau pasti rasanya.
Sebagai tukang makan, saya ingat banget memori dulu waktu kecil. Bahwa walau kadang ada rasa bosan, namun saya merindukan masakan tertentu dari mama. Misalnya daging masak kecap, ayam gulai. Sup ayam mama saat sakit, buncis pakai telor, bahkan telor mata sapi masakan mama!! Ini yang suka membuat kita rindu kan!!
Kita gak masalah saat menu favorit kita itu diulang-ulang. We savor that moment. Kita suka dengan makanan favorit itu. Ada kepastian dan kenyamanan di sana. Lagipula itu yang kita cari dari seorang ibu kan? Kita mendapatkan banyak kenyamanan dari ibu.
Jadi menjawab pertanyaan mama-mama cantik, "Hari ini masak apa yah?"
Mari kita jawab sama-sama, "Masak apa aja gak masalah, ma. Masak yang biasa mama masak aja. Yang kita suka. Diulangi terus-menerus gak apa-apa. Kalau kita bosan, kita pergi keluar makan. Karena dari masakan mama itu kita dapat sumber kenyamanan. Kita dapat banyak kenyamanan dari sana. Kita bisa merasakan rasa sayang mama dari sana. Kita merasakan nyaman dan cinta dari masakan mama."
Maka peluk hangat untuk kenyamanan yang selalu mama berikan. Peluk hangat dan terima kasih banyak untuk mama.
Salam Dahsyat!
--
Hendrik Ronald - Pakar Service Excellence No.1 di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar